Jurnalis Tea Krulos, yang menulis tentang komunitas radio amatir Milwaukee untuk Milwaukee Magazine, menyebut bahwa radio amatir mirip dengan bentuk awal media sosial. "Seperti halnya keinginan untuk terhubung dengan orang lain secara online, ini seperti memutar roda roulette," katanya. "Anda tidak pernah tahu dengan siapa Anda akan berbicara, tetapi Anda bisa memiliki percakapan dengan orang-orang menarik dari seluruh negeri dan dunia."
Krulos memiliki hubungan pribadi dengan komunitas radio amatir melalui kakeknya, seorang tukang kayu yang gemar merakit peralatan radio di waktu luangnya. Rumah kakek-neneknya bahkan memiliki ruangan khusus untuk peralatan radio yang disebut "ham shack."
Meskipun teknologi komunikasi telah berkembang pesat, radio amatir tetap relevan sebagai sarana komunikasi alternatif, terutama dalam situasi darurat ketika jaringan komunikasi modern terganggu. Di Indonesia sendiri, komunitas radio amatir juga aktif, seperti Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), yang berperan penting dalam penanggulangan bencana dan kegiatan sosial lainnya.
Dengan semangat DIY dan keinginan untuk terhubung dengan orang lain, para penggemar radio amatir di Milwaukee dan di seluruh dunia terus menjaga tradisi ini tetap hidup dan relevan di era digital.
Hashtag:
#RadioAmatir #HamRadio #Milwaukee #KomunikasiDarurat #HobiDIY #ORARI #Broadcasting #KomunitasRadio #RadioLokal
Sumber:
WUWM Milwaukee’s NPR - Ham Radio Enthusiasts Keep DIY Broadcasting Alive In Milwaukee
No comments:
Post a Comment